Semalam, saat sy asyik2nya koding (aktivitas programmer), lampu kamar sy tiba-tiba berkedip, kemudian ada bau plastik yang terbakar. Sy mencoba mencari dari mana sumbernya, apakah bau plastik itu berasal dari kamar sy. Terus sy mematikan lampu, kemudian menyalakannya untuk memastikan apakah lampu sy berjalan dengan baik. Dan ternyata tetap saja sama.
Karena penasaran, sy kemudian keluar dari kamar sy, dan mencari sebab permasalahannya. Dan ternyata, kamar tetangga samping kamar mandi kebakaran. Sy kemudian menyarankan beberapa anak-anak kontrakan lainnya untuk mendobrak saja pintunya. Kamar tersebut kebakaran tanpa penghuninya.
Setelah terdobrak, ada seseorang yang langsung menutupi api tersebut dengan alas kaki yang basah, dan kesetrum listrik, tapi untungnya dia langsung loncat keluar dari kamar tersebut. Kemudian ada yang berinisiatif untuk mematikan listrik seluruhnya di pondokan sy. Barulah anak-anak masuk untuk memadamkan apinya.
Yah kerugiannya sih gak terlalu banyak, hanya tempat sepatu dan beberapa sepatu milik penghuni kamar itu. Kebakaran itu terjadi akibat terminal sambungan listrik yang digunakan oleh penghuni kamar tersebut terbakar. Sy geleng-geleng kepala. Aduh nih bocah penghuni kamar bikin masalah aja dengan terminal oplosan dia yang hancor.
Ini adalah pelajaran loh, mahasiswa saja yang berpendidikan masih mau menggunakan terminal listrik yang tidak safety , gimana dengan orang2 awam yah. Harusnya mereka itu berpikir investasi, maksudnya, tidak mengapa membeli agak mahal, tetapi resikonya tidak merugikan banyak. Nah kalo gini kan, mahasiswa penghuni kamar tersebut rugi. Harga terminal cuma Rp. 40ribu ke bawah, terus dibandingkan dengan harga beberapa pasang sepatu yang rusak ditambah rak sepatu plastik. Wah rugi banyaklah…
Inilah tak jarang kita temukan kios-kios itu terbakar, karena terminal dan sambungan listrik yang digunakannya tidak safety dan akhirnya membuat kebarakan.
wuidiii ngeri juga..
bedewe terminal yang safety itu kyk gmana bapak fahrie???????
terminal yang safety itu dilihat dari jenis plastiknya, kemudian logam tembaga yang digunakannya, serta rapi perakitannya. terasa kok bedanya, yang satu kadang ringan banget, yang satu agak berat, bisalah jika Anda mencoba membandingkannya dengan yang laen
harganya berapa pak fahrie 😆
hadou ke tokonya langsung mbak 😀