Sang Penantang Hidup

Sahabat sy, MI, unik berpikirnya, keras langkah yang diambilnya. Dia sudah pulang ke Jakarta, Sy tak tahu apa yang dilakukannya di sana saat ini. Dia ke kota Makassar, 2 minggu yang lalu, dan dia nginap di kamar saya. Dia kabur dari rumahnya karena ada sesuatu yang ingin dicarinya, arti hidup yang selalu ingin kumengerti ini.

Beberapa hari dia tinggal, sy selalu berdiskusi, saling nyindir, dan sebagainya. Banyaklah yang kami lakukan bersama. Hanya saja dia masih dalam kebimbangan, dia ingin bekerja di kota Maksasar, tetapi sy melihat belum ada keseriusan di dalam dirinya. Karena masih saja sibuk dengan koran yang dia bacanya. Dia sangat senang membaca. Mungkin dia akan melanjutkan S2 kembali di ITB, entahlah, sy menunggu bagaimana kabar dia.

Kami punya janji, bahwa siapa yang kalah suatu hari nanti, maksudnya gak sukses seperti kebanyakan anak2 ITB lainnya, maka akan diberi satu ekor sapi. Jadi kalau sy lebih gagal dibandingkan dia, maka sy yang diberi sapi, tapi kalau dia yang gagal,  maka sy yang ngasi, haha…Ini pertarungan gengsi hahaha…

Sempat kami cekcok karena sindir menyindir yang kami lakukan sudah melelahkan, dan akhirnya dia ingin keluar dari kamar, dan ingin tinggal di tempat lain sebelum sorenya dia harus pulang ke Jakarta, padahal kami melewatkan malam itu sama-sama dengan penuh kebahagian, sampai-sampai jalan2 bareng menikmati jalan nusantara, tempatnya lonte kota makassar menjajakan dirinya hahaha. Alhamdulillah baikan juga haha.. Sy menunggu apa yang terjadi dengan sang penantang hidup  dari tanah minang ini, apa yang akan dilakukannya suatu hari nanti? Kita hanya punya waktu 20 tahun lebih kawan. Mari kita memacu hidup ini ! Mari !